Awalnya iseng aja bikin status kayak gini. Lalu banyak yang nge-like. Lalu timbul pertanyaan-pertanyaan yang diajukan buat saya tentang jatuh cinta dan mencintai dengan bijaksana. Padahal sumpah ya, aku cuma asal nulis, karena tiba-tiba aja kepikiran kata-kata kayak gitu.
Hmm, tapi aku bakal coba sedikit membahas tentang ini ya..
:)
Ini pure, menurut saya. Ya saya, saya yang memang belum cukup punya ilmu untuk membahas masalah macam beginian. Tapi, share opini nggak ada salahnya kaaann..
Jatuh cinta dengan bijaksana,,
It means, jatuh cintalah dengan keseluruhan, yaitu dengan perasaan, logika, dan juga iman. Kenapa harus tiga komponen ini ? Mari kita kuliti satu per satu..
Jatuh cinta dengan perasaan.
Yang ini sudah pasti ya.. Karena menurut salah satu guru saya, rasa suka, cinta, dsb itu adalah fitrah. Bia dirasakan semua manusia, dan bukan sebuah dosa. Cara kita menindaklanjuti perasaan ini lah yang akan menentukan, di bawa k mana rasa yang fitrah itu. Tetap menjadi fitrah, atau malah sebaliknya.
Jatuh cinta dengan perasaan. Berarti bukan hanya melibatkan perasaan diri sendiri, tapi juga orang lain. Bukan hanya perasaan orang yang kita cintai, tapi juga orang-orang yang mencintainya. Bukan hanya orang-orang yang mencintainya, tapi juga orang-orang yang mencintai kita.
Jatuh cinta dengan logika.
Logika di sini berperan sebagai penyeimbang, supaya kita tetap menggunakan akal, yang membedakan kita dengan makhluk lain ciptaanNYA. Dari logika kita mendapatkan pertimbangan-pertimbangan. Mengenai baik buruk, benar salah, pantas tidak, dan banyak lagi pertimbangan lain yang kita perlukan. Orang bilang cinta tidak pernah salah. Menurut saya itu nggak sepenuhnya benar. Memang perasaan tidak bisa dipersalahkan. Tapi bagaimana kita mengekspresikan, mengungkapkan, memperlakukan perasaan itu, yang pada akhirnya membuat kita harus menggunakan akal.
Jatuh cinta dengan iman.
Entahlah, saya pun tidak ahli dengan hal ini. Tapi, jatuh cintalah dengan iman. Karena sesungguhnya semua akan kembali pada NYA. Semua yang awalnya tak ada akan kembali tiada. Jatuh cinta dengan iman akan memberikan ketenangan tersendiri. Kenapa ? Karena kita yakin. Sudah ada yang Maha Mengatur. Sudah ada yang Maha Menentukan. Kapan cinta itu akan datang dan pergi. Kapan cinta itu akan baik untuk kita dan semua orang. Bagaimana cinta itu nanti akan menemukan jalannya. Dengan siapa cinta itu akan bertaut. Seperti apa cinta itu untuk kehidupan kita nantinya..
Jatuh cintalah dengan iman.
Maka kita akan yakin sudah ada Yang Memberikan yang terbaik untuk kita. Sudah ada Sang Maha Perencana yang selalu menyiapkan skenario terindah untuk kehidupan kita.
Jatuh cintalah secara keseluruhan. Bukan hanya dengan perasaan, tapi juga dengan logika dan iman.
Saya cuma bisa membagi sedikit pandangan. Tanpa bermaksud sok tau, tanpa bermaksud menggurui. Setiap orang memiliki cara sendiri dalam menyikapi cinta dalam hidupnya. Tapi yang jelas, setiap orang pasti tahu,
kendaraan tanpa kemudi dan rem, seberapa bagus fitur-fiturnya, seberapa mengkilat polesan luarnya, jalannya tidak akan baik..
:)
Hmm, tapi aku bakal coba sedikit membahas tentang ini ya..
:)
Ini pure, menurut saya. Ya saya, saya yang memang belum cukup punya ilmu untuk membahas masalah macam beginian. Tapi, share opini nggak ada salahnya kaaann..
Jatuh cinta dengan bijaksana,,
It means, jatuh cintalah dengan keseluruhan, yaitu dengan perasaan, logika, dan juga iman. Kenapa harus tiga komponen ini ? Mari kita kuliti satu per satu..
Jatuh cinta dengan perasaan.
Yang ini sudah pasti ya.. Karena menurut salah satu guru saya, rasa suka, cinta, dsb itu adalah fitrah. Bia dirasakan semua manusia, dan bukan sebuah dosa. Cara kita menindaklanjuti perasaan ini lah yang akan menentukan, di bawa k mana rasa yang fitrah itu. Tetap menjadi fitrah, atau malah sebaliknya.
Jatuh cinta dengan perasaan. Berarti bukan hanya melibatkan perasaan diri sendiri, tapi juga orang lain. Bukan hanya perasaan orang yang kita cintai, tapi juga orang-orang yang mencintainya. Bukan hanya orang-orang yang mencintainya, tapi juga orang-orang yang mencintai kita.
Jatuh cinta dengan logika.
Logika di sini berperan sebagai penyeimbang, supaya kita tetap menggunakan akal, yang membedakan kita dengan makhluk lain ciptaanNYA. Dari logika kita mendapatkan pertimbangan-pertimbangan. Mengenai baik buruk, benar salah, pantas tidak, dan banyak lagi pertimbangan lain yang kita perlukan. Orang bilang cinta tidak pernah salah. Menurut saya itu nggak sepenuhnya benar. Memang perasaan tidak bisa dipersalahkan. Tapi bagaimana kita mengekspresikan, mengungkapkan, memperlakukan perasaan itu, yang pada akhirnya membuat kita harus menggunakan akal.
Jatuh cinta dengan iman.
Entahlah, saya pun tidak ahli dengan hal ini. Tapi, jatuh cintalah dengan iman. Karena sesungguhnya semua akan kembali pada NYA. Semua yang awalnya tak ada akan kembali tiada. Jatuh cinta dengan iman akan memberikan ketenangan tersendiri. Kenapa ? Karena kita yakin. Sudah ada yang Maha Mengatur. Sudah ada yang Maha Menentukan. Kapan cinta itu akan datang dan pergi. Kapan cinta itu akan baik untuk kita dan semua orang. Bagaimana cinta itu nanti akan menemukan jalannya. Dengan siapa cinta itu akan bertaut. Seperti apa cinta itu untuk kehidupan kita nantinya..
Jatuh cintalah dengan iman.
Maka kita akan yakin sudah ada Yang Memberikan yang terbaik untuk kita. Sudah ada Sang Maha Perencana yang selalu menyiapkan skenario terindah untuk kehidupan kita.
Jatuh cintalah secara keseluruhan. Bukan hanya dengan perasaan, tapi juga dengan logika dan iman.
Saya cuma bisa membagi sedikit pandangan. Tanpa bermaksud sok tau, tanpa bermaksud menggurui. Setiap orang memiliki cara sendiri dalam menyikapi cinta dalam hidupnya. Tapi yang jelas, setiap orang pasti tahu,
kendaraan tanpa kemudi dan rem, seberapa bagus fitur-fiturnya, seberapa mengkilat polesan luarnya, jalannya tidak akan baik..
:)