eitssss,, inget puasaaa jangan ngebayangin es campur lho yaaa..
tapi boleh deh dibeli buat nanti buka,, :)
beberapa hari yang lalu, saya tukeran buku sama seseorang, saya minjemin Madre-nya Dee, sementara saya pinjem 5 cm-nya Dhanny Dhirgantoro.. Dari sinilah cerita bermula, sebuah perjalanan panjang dari seseorang yang kurang suka mbaca novel dalam menghabiskan 381 halaman yang ternyata akan sangat membekas dan punya jejak tersendiri di hatinya..
Novel ini diawali dengan perkenalan para tokoh di dalamnya. Riani si cerdas, Arial si apa adanya, Zafran si penyair, Ian si gendut yang pinter nyanyi dan main musik, dan Genta si pemimpin. Namun isi sesungguhnya adalah ketika kelima sahabat itu bertemu lagi setelah memutuskan untuk "break" selama 3 bulan, dan melakukan perjalanan maha dahsyat ke puncak Mahameru
Kenapa di awal saya ngungkit-ngungkit masalah es campur ?
Karena dalam buku ini, saya (dan banyak pembaca lainnya) telah menemukan berbagai isi, mulai persahabatan, cinta, kecintaa, kehidupan, keTuhanan, kepercayaan, mimpi, dan banyak hal lainnya yang disusun secara apik, sehingga tetap terasa manis dan menyegarkan untuk dinikmati..
Di sepanjang buku ini, saya dimanjakan dengan kutipan-kutipan lagu yang bahkan saya nggak tahu itu lagunya siapa dan seperti apa, tapi dengan membaca liriknya saja, sudah cukup membuat saya mengerti dan tersenyum memahami kedalaman maknanya. Tidak hanya kutipan lagu, banyak juga kutipan-kutipan dari tokoh dunia mengenai kehidupan, yang baru saya tahu dan benar-benar membuka mata. Dan tidak lupa, segala detail mengenai perjalanan mereka yang sangat-sangat amazing..
Dengan buku ini di genggaman, saya tertawa, tersenyum, merinding, menahan napas, menarik napas panjang, dan tidak bisa menahan aliran air mata di beberapa bagiannya..
Saya nggak bisa lupa bagaimana lucunya Ian menirukan kebiasaan bicara dosen pembimbingnya, betapa ajaibnya tingkah Zafran yang ternyata membuatnya punya tempat khusus di hati Riani, bagaimana ikhlasnya Genta mengutarakan perasaan cintanya pada Riani, dan bagaimana Arial belajar banyak mengenai menjadi manusiawi ketika dalam pendakian akhir menuju puncak Mahameru..
Tidak hentinya saya kagum sama penulis buku ini, yang mampu menyihir saya seolah masuk dan ikut dalam perjalanan kelima sahabat ini menuju mimpi-mimpi mereka..
>Kutipan-kutipan favorit<
"Itulah mengapa Tuhan sayang sama makhlukNya. Ia menjaga tingkat ketidakjelasan-Nya, ketidakjelasan alam semesta ini dengan ketidakjelasan dan ketidakpastian, supaya kita terus belajar tentang apa saja, hingga kita bermuara pada-Nya"
"Aku berpikir, maka aku ada"
"This world is for those who want to fight"
"Aku nggak bisa nyerah, bukan nggak mau, karena kata-kata nggak mau berarti pada akhirnya aku masih punya kemauan untuk nyerah. Tapi aku nggak bisa nyerah, karena aku memang nggak punya kesempatan untuk nyerah"
dan pada akhirnya,,
"Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan, sehabis itu, yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.."
Baca sendiri novelnya, dan rasakan, resapi bagaimana novel ini akan memberikan banyak pelajaran hidup yang bisa kamu rekam.. :)