Berawal dari salah satu posting saya yang berjudul “aku bahagia
denganmu”, saya mengenal istilah ini, cinta platonis. Jadi ceritanya,
postingan saya itu dikomen sama salah seorang teman, dia bilang kalo
kisah dalam postingan itu sejenis cinta platonis. Nah, jujur aja, saya
nggak familiar dengan istilah itu, yang familiar cuma dari segi
“Plato”-nya,yaitu nama seorang filsuf jaman dulu, temennya Socrates dkk.
Akhirnya, karena ketidaktahuan saya mengenai cinta Platonis, saya
putuskan buat browsing-browsing, dan akhirnya ketemulah.
“Cinta Platonis, menurut Plato, pada umumnya, penggunaan paling benar dari cinta manusia adalah untuk mengarahkan pikiran seseorang untuk mencintai ketuhanan. Singkatnya, dengan cinta platonis asli, orang lainyang terlihat cantik atau indah akan mengilhami pikiran dan jiwa dan mengarahkan perhatian seseorang untuk hal-hal yang bersifat rohani.” (Sumber : Wikipedia)
Jadi dengan kata lain, cinta Platonis itu adalah
cinta yang bisa membuat kita semakin mendekatkan diri sama Yang Kuasa.
Begitu mulianya ya, cinta yang seperti ini. Beda jauh dengan cinta yang
orientasinya seksual atau nafsu belaka. Cinta yang demikian itu
mengerikan.
Nah, pertanyaannya, jaman sekarang ini, masih ada
nggak sih, yang namanya cinta Platonis? Seperti yang kita tahujaman udah
semakin nggak bener. Pornografi di mana-mana, gaya pacaran juga semakin
mengkhawatirkan, dan yang pasti, banyak pula cinta yang mulai bergeser
dari maknanya. Banyak cinta yang menjadi korban salah penafsiran. Hal
ini yang pastinya membuat kita ragu-ragu akan keberadaan cinta Platonis
itu sendiri. Mungkin sekarang sudah nggak banyak sih, tapi bukan berarti
nggak ada. Saya yakin, di luar sana masih ada manusia-manusia yang
punya cinta semacam ini.
Manusia-manusia yang dekat dengan Tuhannya..
Manusia-manusia yang mendekatkan diri sama Tuhan,
pasti tahu bagaimana cara menempatkan cintanya. Mereka tahu bagaimana
harus mengendalikan perasaan cintanya. Mereka juga tahu bagaimana
caranya mencintai dengan benar, mencintai dengan cara yang direstui oleh
Tuhan.
Cinta yang didasari kedekatan dengan Tuhan itu
memberikan rasa damai yang lebih besar lho. Nggak bisa dipungkiri kan,
kalo cinta itu datangnya dari Tuhan juga, jadi mendekatlah sama Yang
Menciptakan cinta, mendekatlah sama Yang Memiliki hati-hati manusia.
Ingatlah, bagian terbaik dari mencintai dan dicintai seseorang adalah ketika cinta itu membuat kita semakin mencintai Tuhan :)
Saya yakin pasti ada orang yang mencintai karena Tuhan. Karena itu adalah sebuah awal dari nilai ketulusan.
BalasHapusSemoga kita termasuk orang itu :)
Tekno Muslim
iyaa, mereka adalah manusia-manusia yang dekat dengan Tuhannya..
Hapusamin, semoga kita termasuk orang-orang demikian :)
Great post (:
BalasHapusmakasihh :)
Hapuskapan2 mampir lagi yaa :D
gue belum pernah ngerasain cinta seperti itu
BalasHapus"belum", berarti "akan".. :)
Hapusnamaku plato . .
BalasHapusaku harap cinta ku juga cinta platonis . .
:D
hahaha . . .
waah, salam kenal plato,
Hapusmakasi sudah mampir membaca :)
Keren. terima kasih. saya cari-cari makan mencintai secara platonis akhirnya ketemu juga.
BalasHapus