Hujan yang rintik perlahan menderas. Aku masih berada di sisi jendela, sambil memegangi ponsel, berharap dia bergetar. Pesan dari siapa lagi jika bukan pesan darimu yang kutunggu. Seharian tanpa pesanmu, ternyata begini rasanya. Khawatir, penasaran akan apa yang merenggutmu dari detikan saja waktu menekan keypad untuk mengabariku. Laptopku masih menyala, cerpenku masih seperempat jalan, pikiranku terisi olehmu, penuh.
Jangan marahi aku ya, kalau kamu tahu aku seperti ini. Menghabiskan beberapa waktu hanya untuk menunggu pesanmu. Tenang saja, semua masih pada kadarnya yang tepat.
Jangan marahi aku yaa, kalau aku kadang tak tahu waktu ketika mengirimkan pesan berisi rindu. Sungguh aku tak ada niat sedikitpun untuk mengganggu harimu. Aku hanya rindu. Ya, sesederhana itu. Hanya saja, aku selalu ingin mengatakannya padamu. Sambil diam-diam berharap kamu juga merindukan aku di sana.
Jangan marahi aku yaa, kalau kadang aku cemburu. Aku hanya akan menikmatinya sendirian saja. Atau mungkin sesekali bertengkar dengan diriku sendiri, menertawakan kekanak-kanakanku. Percayalah, sejauh ini aku bisa mengatasinya sendirian. Dan kamu harus tahu, aku cemburu bukan karena aku tak percaya, tapi cemburu itu wajar, karena kamu berarti banyak buatku.
Jangan marahi aku yaa, kalau kadang aku khawatir akanmu. Efeknya, mungkin aku akan lebih cerewet dari biasanya. Tapi, yakin deh, itu bukan maksudku untuk mengganggumu, aku hanya ingin kamu lebih memperhatikan dirimu.
Jangan marahi aku yaa, kalau kamu membaca tulisanku tentangmu. Karena ini caraku. Bukankah berbicara itu tak harus dengan suara? Itu yang pernah kamu katakan. Maka aku menulis ini, dan banyak lagi tulisan yang aku buat tentangmu.
dan berharap kamu bisa untuk sekedar tersenyum saat membacanya.. :)
so sweet juga nih. hehe
BalasHapusevent blogger: menulis di blog dapet android, ikutan yuk!
hehehe
Hapusmakasi udah mampir :D
makasi juga link-nya, :)