"Heh! lo jangan diem aja dong, Ra, ngomong apa gitu, kek. Masa dari tadi kita diem-dieman begini?", Ola mengomel sambil tetep makan sebungkus Lays yang udah aku siapin sebelum mengajaknya pergi ke sini. Tempat favorit kala suntuk melanda. Taman kecil dengan air mancur di tengah-tengah, dikelilingi bangku-bangku beton yang bersensasi dingin ketika diduduki.
"Ola, gue ngajak lo ke sini biar gue nggak diberondong pertanyaan-pertanyaan sok care-nya biang gosip di kantor, semua itu bikin gue males. Jadi plis, lo temenin gue di sini. Tuh, masih ada seplastik penuh cemilan. Gue tau banget apa yang lo butuhin, kok.."
Ola nyengir. Dipandangnya seplastik cemilan di sebelah kirinya.
"Iya, iya. Bawel. Eh, tapi lo beneran nggak mau cerita apa-apaan lagi ke gue? Lo belum cerita kenapa lo bisa putus sama cowok lo yang selalu lo bilang so-perfect-to-be-my-husband itu.."
"Gue mau cerita, tapi nggak sekarang, La.. Gue capek, gue males.."
Tiara memejamkan matanya. Masih terekam dengan jelas sejelas-jelasnya, wajah cewek yang ternyata ceweknya Aldo selama 5 tahun belakangan. Nggak habis pikir, gimana bisa tuh cowok menjelma bak malaikat baik hati yang mengisi hatinya 2 tahun ini. Belum lagi kerjaannya yang nggak beres gara-gara otak dan hatinya kacau balau gara-gara Aldo. Tiara ngerasa hidupnya berantakan banget.
Gedubrak!
Spontan Tiara membuka matanya dan kaget banget melihat anak kecil yang terjatuh dari sepedanya.
"Dek, kamu nggakpapa?", tanya Tiara.
"Eh, lututnya luka, tuh, Ra", seru Ola yang masih saja memeluk Lays dengan tangan kirinya.
"Sebentar ya,"
Tiara setengah berlari menuju tasnya, mengambil plester ukuran jumbo yang selalu dia siapkan kalau-kalau ada keadaan darurat macam ini.
"Naah, udah!"
"Makasih ya, kak. Sekarang bisa main sepeda lagi deh!", seru anak kecil itu riang.
"Eh? Langsung ceria gitu, emangnya lututnya udah nggak sakit?"
"Ah, ntar juga sembuh kok, kak! Dadaaahh.."
Tiara memandangi anak kecil itu mengayuh sepedanya denga bersemangat.
Sembuh ya? Iya, aku pasti sembuh. Pasti bisa sembuh.. Batin Tiara.
"Ra. lo ngapain senyum-senyum??"
"Hahaha, pulang yuk, mampir bakso Pak Jalu, gue traktir lo makan sepuasnya!", Tiara tergelak.
inspired by: Aku Pasti Bisa-- Citra Scholastika
0 komentar:
Posting Komentar