Entah sudah berapa jam yang kita lewati dalam diam. Dalam remang
cahaya yang meneduhkan. tidak ada kata yang terucap, padahal kita sedang
bersebelahan. Kamu diam, aku juga diam. Tapi wajahmu tetap saja indah.
Bagaimana mungkin aku tidak jatuh cinta dengan sepasang mata
indahmu yang beraura syahdu? Dua lesung pipi yang bisa terlihat bahkan ketika
kamu hanya menggerakkan salah satu sudut bibirmu. Kamu cantik, sangat cantik.
Hai kamu, tidakkah ingin mengucap satu patah kata saja
padaku? Mungkin sekedar kata “halo”?
Kamu tetap diam. Wajahmu seperti diselimuti mendung. Apa ada
yang tidak beres?
Kamu tidak menjawabku. Baiklah, tak apa. Walaupun kamu hanya
diam, aku tidak akan pergi. Paling tidak, aku bisa berada di dekatmu. Membuatmu
yakin kalau kamu tidak sendirian. Karena hanya ini yang bisa aku lakukan
untukmu, sebelum waktu memaksaku untuk benar-benar pergi dari kamu.
Tiba-tiba saja kamu menoleh padaku. Hei, apakah ini tanda
kalau sebentar lagi kita akan saling berbicara??
Fuuuuhhhh..
Aku salah. Semuanya selesai sudah. Selamat tinggal, kamu
meniupku. Mati.
0 komentar:
Posting Komentar