|
pict taken from kompasiana.com |
Siang-siang nggak ada kerjaan, jadi aku berinisiatif untuk posting aja. Kapan hari ngelihat salah satu akun penulis yang lagi menggiatkan "satu tulisan setiap hari", hmm.. Jadi pengen ikutan juga. Bingung mau nulis apaan, karena lagi nggak ada hal yang menarik-menarik amat belakangan ini. Tiba-tiba kepikiran untuk share pengalaman ikut seleksi kerja. Seperti yang udah aku tulis di postingan sebelumnya, setelah lulus, aku ikut 2 tes kerja, seleksi PCPM BI sama Kementerian Keuangan. Kali ini, aku share pengalaman sewaktu ikut tes PCPM BI dulu, untuk yang Kementerian Keuangan, aku tulis di kesempatan berikutnya yaa.. :)
Tanggal 31 Juli 2013, aku nekat ikutan daftar untuk seleksi Pendidikan Calon Pegawai Muda Bank Indonesia, atau yang biasa disebut PCPM BI. Aku nggak pernah kepikiran untuk kerja di BI sebelumnya, tapi yaa karena di spesifikasi pelamarnya BI nyebutin lulusan MSDM, yaudah nggak ada salahnya aku ikutan. Berikut tahapan-tahapan seleksinya mulai awal sampai akhir..
1. Seleksi administrasi
Ini tahapan yang awal banget. Di tahapan ini, pelamar cuma diharuskan bikin akun, ngisi form, dan upload beberapa file. Untuk selanjutnya, pengumuman disampaikan di website dan dikirim ke email kita juga.
2. TKU
Sekitar 1 bulanan nungguin, Alhamdulillah lolos seleksi administrasi dan ikutan tahap TKU alias Tes Kemampuan Umum. Waktu dateng ke tempat tes, shock banget karena yang ikutan tuh bejibuuuuuunnn buun buuuunn. Langsung deh, minder nggak karuan. Hahaha. Tapi niat udah bulat, yang penting berusaha sebaik-baiknya. Untuk ikutan tes TKU ini, nggak usah belajar apa-apa, karena tes ini menilai potensi diri kia. Jadi, cukup sediakan fisik dan mental yang prima sewaktu mengikuti tes, supaya bisa mengerjakan dengan seluruh kemampuan yang kita punya.
3. TPU dan TOEFL
Nunggu 1 bulanan lagi, keluarlah pengumuman untuk siapa-siapa yang lolos ke tahap selanjutnya yaitu Tes Pengetahuan Umum (TPU) dan TOEFL. Tes Pengetahuan Umum ini materinya sekitar ekonomi makro, moneter, kebanksentralan, dan umum. Umum di sini adalah bener-bener umum, nguji wawasan kita. Aku masih inget ada pertanyaan tentang negara penyelenggara Piala Dunia, penemu facebook (atau twitter ya?). Jadi yaa, paling nggak, untuk persiapan tes ini, aku rajin-rajin belajar dengan cara berkunjung ke website nya Bank Indonesia.
Untuk tes TOEFL, ya standar kayak tes TOEFL biasanya. Ada 3 bagian yang harus kita kerjain, ada listening, reading, sama structure. Standarnya minimal 500 kalo nggak salah. Jadi, ada baiknya belajar TOEFL yang rajin mulai sekarang.
4. Psikotes Tulis, Wawancara, dan FGD
Untuk menuju tahap ini aku juga mesti nunggu 1 bulanan, sama kayak tahap sebelumnya. Tahap 4 ini, menurutku adalah tahap yang paling menguras tenaga. Bayangin aja, dalam sehari, ada 3 jenis tes. Hoaaahm.. Pastikan paginya kalian udah memakmurkan perut, deh pokoknya.. Hehe
Psikotes Tulis
Seperti psikotes pada umumnya. Ada yang milih-milih pernyataan, ada yang nggambar, ada yang ngitung-ngitung juga. Saranku sih, pilihlah pernyataan-pernyataan itu sesuai diri kita apa adanya. Menurutku, kalau sudah sampai di tahap psikotes dan wawancara, yang dinilai adalah kecocokan kita dengan perusahaan yang kita lamar. Jadi, seandainya pun nggak keterima, bukan karena kita nggak kompeten, tapi karena kita nggak cocok berada di sana. Jadi, kalau ngerjakan psikotes, kerjakanlah sesuai kata hatimu.. (ceilaah)
Psikotes Wawancara
Oh iya, untuk yang lolos tahap 4 ini, sebelumnya kita udah dikirimin email yang isinya form yang kudu diisi/dijawab. Form itu nantinya dibawa pas kita wawancara sama psikolognya. Yaa, kayak ngobrol-ngobrol biasa kok, jadi santai aja.
FGD (Focus Group Discussion)
Waktu itu, aku masuk di grup yang isinya 8 orang. Jadi, kondisinya adalah kami ber 8 ini adalah perwakilan dari 8 divisi yang berbeda dari sebuah Bank. Kami memiliki program kerja masing-masing yang harus didiskusikan (mana proker yang akan dilaksanakan). Untuk itu, kami dikasi waktu 20 menit untuk diskusi dan memutuskan proker mana yang bakal direalisasikan sesuai dengan masalah yang dihadapi perusahaan. Saranku, ketika diskusi, jangan jadi pendominasi (apalagi kalau argumennya nggak pas atau nggak berbobot), jangan sampai juga ada yang nggak ngutarakan pendapat sama sekali, dan jangan lupa memberikan kesempatan temen lain untuk ngomong. Di sini memang ajang untuk menunjukkan bagaimana kita berargumen, kerja dalam kelompok, jadi jangan sampai kelewatan show off untuk mamerin kemampuan kita buat ngomong secara individu daripada menunjukkan kalau kita punya kemampuan yang baik juga untuk mendengarkan pendapat orang lain.
5. Tes Kesehatan dan Psikiatri
Tes Kesehatan
Sekitar 1 bulan kemudian, muncullah pengumuman siapa-siapa yang lolos ke tes kesehatan dan Alhamdulillah aku jadi salah satunya. Untuk tes kesehatan ini, aku udah diemail sekitar satu minggu sebelum hari tesnya, jadi banyak syaratnya gitu deh, nggak boleh makan ini, itu, minum obat, dan lain-lain. Jadilah seminggu itu hidup super sehat. Hehehe.
Tes kesehatannya dilakuin di salah satu laboratorium ternama. Tesnya ada cek darah, air seni, tensi, rekam jantung, rontgen, tinggi, berat, mata (minus dan buta warna), dan cek kesehatan badan. Nggak bermaksud nakut-nakutin, ya, cek kesehatan badan ini bener-bener "teliti" (aku sampai shock, hahaha). Tapi ya wajar sih, mengingat jaminan kesehatannya oke, nggak heran BI juga maunya punya karyawan yang kesehatannya prima. Nggak usah minder buat kalian yang ngerasa pendek (aku pendek, dan fyi, tinggiku nggak nyampe 150), karena yang dilihat dan dipertimbangkan adalah BMI (Body Mass Index). Kalo perbandingan tinggi sama beratnya proporsional alias sesuai sama standar sehatnya BMI, it's okay. Nah, coba deh cek BMI kalian sekarang, rumus dan kategori-kategorinya bisa disearch lewat google kok.
Tes Psikiatri
Keeseokan harinya, ikutan tes psikiatri. Dalam tes ini, kita bakal dikasi satu buku yang isinya sekitar 500an pernyataan. Instruksinya adalah memilih setuju atau tidak setuju sesuai dengan pendapat atau keadaan diri kita. Tes ini sebaiknya nggak direkayasa alias dipilih yang baik-baiknya aja/versi normatifnya. Soalnya, bakal ketahuan juga kalo direkayasa. Jadi, jawab aja sesuai pendapat atau apa yang kepikiran pertama kali di kepala sesaat setelah baca pernyataannya.
6. Wawancara Akhir
Akhirnyaaaa, setelah 1 bulan menunggu, dan 4 bulanan menjalani serangkaian proses rekrutmen, nyampe juga di tahap ini, tahap paling akhir dan paling mendebarkan. Alhamdulillah aku bisa nyampe di tahap ini, mengingat temen-temen lain yang sampe ke tahap ini tuh mayoritas udah punya pengalaman kerja macem-macem. Jadi bersyukur banget lah.
Jadi ada 50 orang yang lolos di tahap ini (untuk yang Surabaya aja ya, kalo keseluruhan sih denger-denger masih 500an, whoaaa) dan dibagi jadi 2 hari. Aku dapet yang hari pertama, ada 25 orang di hari pertama ini. Kami dibagi jadi 3 kelompok. Di kelompokku, aku dapet giliran pertama. Haaaa, nervous bangeeet. Aku diwawancara sama 3 orang dari Bank Indonesia, Bapak-Bapak semua. Wawancara akhir ini, kalo bisa dibagi, ada 2 topik utamanya, yaitu personality sama pengetahuan (teori maupun teknis) mengenai bank sentral, moneter, dan isu terkini tentang perekonomian Indonesia. Yaah, walaupun aku sebelumnya nggak begitu care masalah begituan, mau nggak mau, demi ikut tes ini, aku belajar juga, minta dijelasin sama temen yang memang ahli dan paham sama masalah itu. Walhasil, nggak malu-maluin amat lah yaa, bisa ngejawab dengan bener, walaupun pas ditanyain masalah teknisnya aku sempat agak tersendat, hehe.
Nggak sampai satu bulan, pengumuman sudah keluar. Dan aku nggak keterima, hehe. Sedih sih, tapi bersyukur juga sudah bisa sampai ke tahap akhir, ketemu sama pejabat-pejabatnya Bank Indonesia. Saran dari aku, buat yang mau tes kerja di manapun, lakukan yang terbaik, dan serahkan hasilnya sama Tuhan dan selalu berprasangka baik. Kalau udah kayak gitu, rasanya ringan. Mau berhasil atau gagal, bisa nerima dengan ikhlas, kalau memang bukan rejekinya.
Oh iya, satu lagi, kalau menjalani tes kerja, jangan mikirin keterima atau nggaknya, tapi fokuslah untuk menyelesaikan proses/tahap seleksi itu dengan sebaik mungkin. :)
Oke, itu dulu yang bisa aku bagi di sini buat temen-temen yang tertarik untuk ikutan seleksinya PCPM Bank Indonesia. Jumpa di postingan berikutnya tentang pengalamanku ikutan tesnya Kementerian Keuangan, ya.. See you! :D