Selalu ada yang pertama untuk segala hal. Entah itu pekerjaan pertama, hari pertama memutuskan berjilbab, pertama kali naik sepeda, sampai merantau untuk pertama kalinya. Seperti yang baru aku alami beberapa hari yang lalu. Subdit tempatku bekerja ada gawe acara rekonsiliasi BPYBDS, dan aku yang didapuk jadi MC-nya. Haaaa.. Seumur-umur aku nggak pernah jadi MC, karena aku nggak begitu bisa tampil-tampil macam begitu. Nervous!
Hari yang dinantikan pun tiba. Sesuai dengan prediksi, aku deg-degan. Tangan jadi dingin, dan berbagai gejala grogi lainnya. Lalu dimulailah hal-hal konyol aku lakukan tanpa sadar, misal nepuk mikrofon terlalu kenceng (duh malu banget sumpah T.T), sampai-sampai agak belibet pas nyebutin nama salah satu Bapak Pejabat.
Tapi Alhamdulillaah, overall nggak ada kesalahan yang fatal atau malu-maluin banget, sih. Hahahaha. Selalu ada yang pertama untuk segala hal, jadi MC misalnya. Terimakasih buat mbak Aci, mbak Tika, mas Akbar, mas Kabuto, dan semuanya yang udah mbantuin aku mempersiapkan diri jadi MC (padahal munculnya juga cuma bentar, :p).
Apa yang kita lakukan pertama kali, apapun pengalaman pertama kita untuk suatu hal, bisa jadi nggak berjalan mulus. Mayoritas pasti diwarnai dengan kesalahan-kesalahan kecil, hal-hal konyol. Itu wajar, menurutku. Tapi, akan jadi nggak wajar jika kesalahan-kesalahan itu masih terjadi lagi di waktu-waktu selanjutnya. Sudah sepantasnya kesalahan-kesalahan di pengalaman pertama itu jadi bahan untuk belajar, untuk dicari solusinya, supaya nggak terulang lagi di waktu yang akan datang.
Pengalaman pertama mungkin nggak selalu baik, tapi selalu jadi hal yang bisa membuat kita jadi lebih baik di kemudian hari. Jangan takut mencoba :)
MANTAP
BalasHapusMas lutpiii.. ayo nulis tentang angkatan 72 lagii.. :D
Hapussorry baru berkunjung, tadi ketabrak rapat lagi juga, hehe
BalasHapussalam kenal!
Siap, pak Roni.. makasi sudah berkunjung ke blog saya :D
Hapus