pict taken from goodreads.com |
Belum lama ini saya menuntaskan baca buku ke dua-nya Tsugaeda, lalu karena penasaran akhirnya memutuskan untuk segera baca buku pertamanya yang berjudul Rencana Besar. Novel Rencana Besar masih punya nafas yang sama dengan Sudut Mati, yaitu konfliknya sekitaran masalah korporasi. Kalau sudah baca Sudut Mati, di sana disebut-sebut nama sebuah Bank, namanya Universal Bank of Indonesia atau disingkat UBI. Nah, di novel Rencana Besar ini, saya jumpa lagi dengan UBI, tapi bukan hanya sebagai setting sampingan, malah, UBI dalam novel ini menjadi keseluruhan nyawa.
Dikisahkan UBI sedang diguncang kasus hilangnya sejumlah uang dari pembukuan perusahaan secara misterius. Setelah melalui penyelidikan rahasia, diperoleh tiga nama yang diduga menjadi tersangka, Rifad, Reza, dan Amanda. Ketiga pegawai itu memiliki karakter yang sangat berbeda satu sama lain. Reza pegawai yang sedang mengalami demotivasi, Amanda adalah pegawai teladan nan cemerlang karirnya, sementara Rifad adalah pemimpin Serikat Pekerja UBI yang kharismatik dan punya ribuan pengikut setia. Kasus yang awalnya sepele, ternyata punya latar belakang yang amat rumit. Perjuangan bertahun-tahun untuk sebuah pengungkapan. Dengan kata lain, kasus uang raib itu hanyalah kasus pembuka.
Membaca novel ini, saya kembali dibuat terkagum-kagum oleh Tsugaeda. Menurut saya, berbeda dengan Sudut Mati yang gaya penceritaannya cepat, Rencana Besar memiliki ritme yang naik turun. Ritme akan sangat lambat di bagian awal, makin cepat hingga (seperti) klimaks di bagian tengah, lalu saya diajak untuk slow down memahami latar belakang konflik yang terjadi. Novel ini membuat saya belajar sabar. Dengan alur maju-mundur, setiap konflik dalam novel ini dapat dipahami dengan baik, nyata, dan sangat rasional.
Sepertinya sudah menjadi ciri khas Tsugaeda, menciptakan banyak tokoh, konflik yang njelimet, dan menghadirkan letupan-letupan kejutan yang membuat pembacanya tak sabar untuk menuntaskan halaman demi halaman dalam sekali baca saja. Lagi-lagi saya memundurkan waktu tidur karena baca novel ini, haahaha. I think you'll do the same thing with me when you got this book on your hand :p
Tidak ada cara lain memecahkan kasus dalam Rencana Besar, selain menuntaskan bukunya sampai halaman akhir. Pelakunya benar-benar unpredictable! Anyway, novel ini adalah novel ke dua setelah 5 cm, yang bisa membuat saya terhanyut sampai merinding haru. Di bagian mananya? Kalian harus baca sendiri untuk tahu di bagian mananya! :D
Harus saya katakan, sekarang Tsugaeda menjadi salah satu penulis yang saya nantikan karya-karyanya kedepan nanti.. :D
teetarik nih buat baca rencana besar... hehe
BalasHapusya ampuuuun aku punya buku ini entah dari tahun kapan, masih diplastikin, belom dibuka #malu
BalasHapus