Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari itu tanggal 20an April, sudah waktunya kontrol lagi ke dokter. Mama sama Ayah udah sepakat sejak awal kalau kita akan ketemuan sama dokter satu bulan sekali, biar segala sesuatunya bisa terpantau secara teratur. Panik dan bingung adalah ketika Mama dan Ayah berangkat ke RSIA, daftar seperti biasa, tapi ternyataaaaa gegara covid-19 ini, RS memberlakukan peraturan baru, antara lain Bumil yang boleh cek ke dokter adalah yang usia kehamilannya minimal 35 minggu dan/atau ada keluhan berat. Mama yang masih belum genap 7 bulan dan nggak ada keluhan berarti, otomatis nggak masuk kriteria itu. Bingung harus bersyukur atau gimana, tapi yasudah, akhirnya Mama pulang, sambil memutar otak harus cek/usg di mana. Bagaimana mungkin Mama sama sekali nggak ngecek kandungan sampe 2 bulan ke depan. Itu nggak mungkin banget!
Akhirnya Mama browsing sana-sini soal klinik kehamilan yang deket rumah. Alhamdulillah nemu, Klinik Kehamilan Sehat, namanya. Tanggal 25 April tepatnya, Mama sama Ayah berkunjung ke sana. Protokol kesehatan untuk penanggulangan covid-19 sudah tampak di pintu masuknya, bikin secure sih, insya Allah aman kalo kayak gitu kondisinya. Sebelum masuk klinik, Mama sama Ayah diminta ngisi formulir kondisi kesehatan, pake hand sanitizer, pake masker, dan dijelaskan tata cara periksa selama ada pandemi ini. Setelah masuk, kursi di ruang tunggunya juga menerapkan physical distancing.
Beberapa saat Mama agak ngerasa amazed sama kliniknya. Nggak begitu besar, memang. Tapi ternyata klinik ini sudah punya banyak cabang di berbagai kota. Beberapa di antaranya juga udah mengakomodasi proses kelahiran pervaginam alias normal. Tapi kalau yang di tempat Mama periksa kali ini sih, baru klinik untuk periksa aja, belum melayani persalinan.
Setelah daftar, Mama dipanggil perawat untuk didata (karena pasien baru). Selanjutnya, cek tekanan darah dan berat badan. Alhamdulillah tekanan darah normal, dan (akhirnya) bobot Mama mencapai angka 60, hahaha. Ini berarti naik 7 kilo dari sebelum Mama hamil. Nggakpapa, yang penting kamu sehat, Nak. Kelar cek awal, Mama diminta menunggu dipanggil masuk ke ruang periksa.
Syukurlah Mama dapat urutan ke tiga, masih sepi. Karena saking semangatnya mau ketemu anak sholehahnya Mama nih, jadi Mama sama Ayah berangkat lebih awal. Setelah dipanggil, Mama sama Ayah masuk ke ruang periksa. Mama langsung diarahkan ke bed untk USG. Awalnya USG 3D kayak biasanya, yang hitam putih itu. Mama dijelasin beratnya kamu, posisi kamu (yang ternyata masih nyungsang dengan kepala di perut Mama sebelah kiri), dan HPL. Nah, setelah itu adalah sesi yang Mama tunggu-tunggu banget!
Akhirnya, Dokter mengalihkan untuk USG 4D dan tadaaaaaa...
Masya Allah, untuk pertama kalinya Mama bisa melihat wajah kamu, Nak :")
Yang paling menarik perhatian ya hidung kamu, hihihi. Perpaduan hidung Mama yang lebar, dan hidung Ayah yang mancung :D
Rasanya terharuuu sekali bisa lihat wajah bayi yang sehari-hari nemenin Mama bangun pagi nyiapin sahur, ikutan Mama rapat via aplikasi Zoom, bergerak-gerak heboh setiap Mama ngerasa laper, dan kemana-mana Mama bawa di dalam perut selama hampir 7 bulan ini. Sehat-sehat ya, Nakku :)
Selesai periksa, Mama dipesankan dokter supaya banyak-banyak sujud (biar kamu segera berputar alias pindah posisi kepala di bawah), banyak minum air putih, dan minum vitamin dengan teratur pastinyaa. Alhamdulillah so far puas dengan pelayanan di klinik ini. Walaupun Mama nggak terlalu banyak diskusi dengan dokternya, beda kalau pas sama dokter Della. Nggakpapa, sementara aja kita periksa di sini, sampai 35 weeks nanti bisa ketemu dokter Della lagi :)
Sampai jumpa di USG bulan depan ya, Nak. Mama dan Ayah sayang sekali sama kamu :)
0 komentar:
Posting Komentar