Merencanakan pernikahan pasti
sepaket dengan segudang wishlist bulan madu impian, begitupun adanya dengan aku
dan suami. Tahun 2019, kami berencana untuk menikmati indahnya sunrise Gunung
Bromo dan mengejar sunset pantai-pantai di Malang Selatan. Tapi karena satu dan
lain hal, mimpi untuk menjelajahi kota Malang itu harus rela kami tukar ke
destinasi lain yaitu Yogyakarta dan Magelang. Walaupun berbeda dari rencana
awal, tapi pengalaman honeymoon di dua kota itu tetap berkesan banget buatku
dan suami.
Liburan cara aku pastinya nggak
jauh-jauh dari wisata alam dan menekan pengeluaran untuk penginapan. Karena
menurutku penginapan itu cuma buat numpang tidur dan naruh barang, haha, jadi
aku nggak pernah memprioritaskan untuk menginap di hotel yang bagus. Tapiii
karena kali ini adalah romantic trip dengan orang istimewa, jadi aku sedikit
keluar dari pakem biasanya. Wisata alam tetap jadi destinasi utama, sementara
penginapan aku pesan hotel yang jauh lebih bagus dari jenis hotel yang biasa
aku pilih sebelumnya, jadi vacation dan staycation bisa berjalan seimbang!
dok pribadi |
dok pribadi |
Setelah menjelajahi dataran tinggi dan air terjun, giliran kami mengunjungi pantai yang sangat terkenal di Yogyakarta, yaitu Pantai Parangtritis. Aku sudah beberapa kali liburan ke Yogyakarta, tapi belum pernah sekalipun mengunjungi pantai ini. Perlu waktu sekitar 3 jam naik motor dari pusat kota untuk bisa sampai ke Pantai Parangtritis yang mahsyur dengan pasir hitam dan sunset magisnya. Karena keterbatasan waktu, kami nggak sempat untuk menikmati sunset di sana. Tapi sedikitpun tidak mengurangi pesona pantai ini di mata kami.
dok pribadi |
Sisa hari di Yogyakarta kami habiskan untuk jalan-jalan ke tempat-tempat favorit seperti makan es krim di Tempo Gelato, menikmati hangatnya bakmi rebus Mbah Gito, sampai sekedar strolling around Malioboro dan Pasar Beringharjo.
dok pribadi |
Perjalanan honeymoon-ku dan suami
memang relatif sederhana, tapi tetap terasa sangat istimewa karena ini pertama
kalinya kami traveling berdua. Tapi, jauh dalam hatiku, masih terpendam
keinginan untuk mewujudkan rencana bulan madu di Kota Malang. Bahkan itinerary
yang pernah aku buat dulu juga masih tersimpan rapi, seolah menunggu
terealisasi.
Malang dan Sejuta Pesonanya
Kota Malang memang sudah lama terkenal menjadi salah satu destinasi wisata di Jawa Timur. Pasalnya, traveling di Malang itu bisa dapet macem-macem destinasi. Mau wisata alam? Ada Gunung Bromo dan pantai-pantai yang membentang di bagian Malang selatan. Mau wisata kuliner? Bakso bakar, ketan susu, sampai cwie mie siap menggoyang lidah para penikmatnya. Mau wisata yang ramah untuk anak nan instagramable? Banyak, ada Museum Angkut, Jawa Timur Park 1-3, Batu Night Spectacular, dan lain-lain.
Yang tidak berubah dari cara hidupku sejak dulu adalah aku selalu mengagendakan liburan jauh, paling tidak sekali dalam setahun. Ini jadi caraku untuk memberi reward untuk diriku sendiri dan selalu ampuh untuk recharge semangat lagi! Setelah anak umur dua tahun seperti sekarang, aku jadi tergoda untuk rencanakan liburan di Traveloka lagi, dengan destinasi yang agak jauh yaitu Malang. Ada 3 alasan kenapa aku pengen banget liburan ke Malang:
1. Malang adalah destinasi impianku untuk honeymoon 3 tahun yang lalu.
2. Malang adalah paket lengkap wisata alam, kuliner, dan lainnya.
3. Banyak objek wisata ramah anak di Malang, ini penting banget karena aku sudah punya bocil, hihi.
Liburan Cara Aku versi sudah punya suami dan anak pasti beda dibandingkan pas masih single. Lalu, destinasi mana aja siiih, yang pengen banget aku kunjungi nantinya… Cekidot!
Jug ijag ijug ijag ijug,
Bismillaah, kami berangkat dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Malang..
Perjalanan Jakarta-Malang via
kereta membutuhkan waktu kurang lebih 13 jam. Sampai di Malang, better kami
langsung istirahat di Hotel untuk menyimpan tenaga sebelum bersafari malam
menuju Gunung Bromo. Tentunya hotel aku pesan di Traveloka, dan tiga hotel ini
yang jadi wishlist-ku. Yuhuuu..
Hotel idamanku yang pertama adalah Plataran Bromo. Bukan hanya pasti unggul dari segi pelayanan, makanan, interior, dan fasilitas kamar, tapi pemandangan Gunung Bromo dari hotel ini juga menjadi daya pikat yang bikin aku pengen banget menginap di sana. Wishlist ke dua adalah Jiwa Jawa Resort yang nggak hanya menawarkan pemandangan indah dan banyak pilihan tipe kamar, punya playground adalah nilai plus plus yang bikin aku melirik hotel ini. Maklum yaa, Namanya punya anak kecil pasti tertarik sama hotel yang punya extra fasilitas untuk nyenengin anak. Yang terakhir adalah Bromo Terrace Hotel yang lagi-lagi punya pemandangan super ciamik dan konsepnya yang seperti vila-vila kecil ini bikin lebih merasa private.
Trip ke Gunung Bromo aku
percayakan juga ke Trip Bromo by Sobatperjalanan yang lagi-lagi aku pesan via
apps Traveloka Xperience. Super hemat karena dengan biaya segitu sudah termasuk
tiket masuk, bahan bakar, sopir, jeep, penjemputan, dan pastinya dokumentasi
lengkap selama jalan-jalan di sana. Dokumentasi ini penting banget yaah biar
bisa jadi kenang-kenangan sampai tua nanti.
Dijemput dini hari, kami akan naik jeep menuju Bromo. Jangan lupa baju hangat, terutama untuk anak. Sesampai Bromo, kami akan naik ke Bukit Penanjakan, tempat paling ideal untuk menikmati sunrise Gunung Bromo. Turun dari Penanjakan, kami lanjut naik jeep menuju lautan pasir, mampir lihat pura sebentar, dan capcus ke Bukit Teletubies.
source: wikipedia |
source: wikipedia |
source: kompas |
Setelah puas main-main di Kawasan
Bromo Tengger, kami akan melanjutkan perjalanan dengan mengisi perut alias
wisata kuliner menikmati sajian khas setempat. Perut yang lapar, pasti cocok
untuk langsung diisi dengan makanan berat, pilihanku jatuh pada hidangan Iga
Pasir Bromo. Walaupun Nampak seperti masakan iga pada umumnya, tapi proses
memasaknya sangat unik yakni dengan adanya pasir di bagian tungkunya. Nggak lupa
kami mampir beli keripik kentang untuk oleh-oleh. Nah, karena suami hobi banget
sama wedang-wedangan, kami juga mau menjajal wedang pokak. Minuman ini terbuat
dari aneka rempah seperti jahe, cengkeh, serai, kayu manis, jeruk purut,
pendan, pekak, dan gula. Cita rasanya yang hangat dan agak pedas, pasti bakal cocok banget dinikmati di tengah udara Bromo yang dingin.
source: wikipedia,pxlbay,istockphoto |
Perut kenyang, badan lelah,
saatnya untuk pulang kembali ke hotel. Sampai jumpa di petualangan esok hari!
Hari ke dua waktunya untuk jalan-jalan santai dulu di Kota. Destinasi pertama adalah Jatim Park (Batu Secret Zoo) yang pastinya bocil suka banget karena banyak hewan-hewan yang bisa dia lihat dan interaksi bareng.
source: wikipedia |
source:wikipedia |
source:wikipedia |
source:wikipedia |
source:wikipedia |
Hari ke 4, waktunya kembali pulang ke dunia nyata, haha. Kembali lagi menuju hiruk pikuk kota Jakarta, bergelut dengan pekerjaan di kantor, dan kegiatan keseharian lainnya. Tapi memori liburan di Kota Malang akan senantiasa jadi penyemangat dan dikenang dalam hati selamanya. Pertanda bahwa selalu ada jalan dan waktu yang tepat untuk apa-apa yang tertunda dalam hidup kita, dan kali ini Traveloka yang membuka jalanku mewujudkan mimpi honeymoon yang sempat terpendam.
malang, aku cinta malang
BalasHapusmungkin karena pernah tinggal di Malang juga. Pokoknya kalau sumpek dan pengen cuti, pergi ke malang adalah solusinya
semua-muanya ada, mau kulineran, tempat wisata juga lengkap
betul mbaa, malang emang paket lengkap. udah gitu hawanya enak banget, sejuk.
Hapus